100 Perempuan Berkebaya Mendaki Gunung Kembang dalam Peringatan Hari Kartini

Share this Post:
Standard Post with Image

Wonosobonews.com - Peringatan Hari Kartini di Indonesia, jatuh pada tanggal 21 April setiap tahunnya. Tahun ini, Hari Kartini diperingati pada Minggu (21/4/2024). Hari Kartini jadi peringatan akan perjuangan kaum perempuan untuk mendapat hak yang sama dengan laki-laki.

Peringatan Hari Kartini, biasanya dilakukan kaum perempuan dengan mengenakan pakaian kebaya. Biasanya, kegiatan ini dilakukan di instansi pemerintah atau sekolah.

Tidak hanya di sekolah atau instansi pemerintah saja. Pada peringatan Hari Kartini 2024, sebanyak 100 perempuan tampak mengenakan kebaya di puncak Gunung Kembang, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Acara tersebut digelar oleh EIGER, brand penyedia perlengkapan untuk melakukan kegiatan di luar ruangan (outdoor).

Bertajuk Women Adventure Camp (WAC), acara ini berupa rangkaian camping dan pendakian bersama, terutama bagi perempuan yang baru mengenal kegiatan di alam bebas. 100 perempuan berkebaya di Gunung Kembang Acara EIGER WAC ini digelar mulai Kamis (18/4/2024) hingga puncak acara pada Hari Kartini, Minggu (21/4/2024). EIGER mengajak 100 perempuan dari berbagai daerah Indonesia untuk mendaki Gunung Kembang via Blembem, Wonosobo, Jawa Tengah.

Seluruh peserta adalah perempuan muda berusia antara 18 hingga 25 tahun yang berminat berkegiatan di alam. Pada puncak acara, peserta diajak untuk mengibarkan bendera Merah-putih bersama dengan mengenakan kebaya di puncak Gunung Kembang.

"Momentum ini adalah kesempatan emansipasi perempuan Indonesia, menyejajarkan diri dalam bertualang menyusuri keindahan alam Indonesia," kata EIGER Adventure Service Team Advisor bernama Galih Donikara dalam rilis resmi yang terima, Senin (22/4/2024). 

Adapun selain pengibaran bendera Merah-putih di puncak, rangkaian acara WAC juga diisi dengan sharing session, pembelajaran teori, hingga simulasi lapangan. Galih mengatakan, selama dua hari, para peserta mendapat pembekalan untuk menyamakan fisik dan sikap.

"Agar 100 perempuan ini saling membantu dan menjaga, hingga konsep mendaki gunung yang aman dan nyaman, juga memastikan manajemen pengelolaan sampah dalam pendakian dapat terwujud," tutur Galih.

 

Share this Post: