Standard Post with Image
Wisata Wonosobo

Menikmati Keindahan Alam dari Gardu Pandang Tieng Kejajar di Dieng

Wonosobonews.com - Jika berkunjung ke kawasan Dieng, kamu bisa mampir ke Gardu Pandang Tieng Kejajar yang berlokasi di Desa Tieng, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Tempat ini menjadi salah satu lokasi terbaik untuk menyaksikan matahari terbit.

Dari ketinggian sekitar 1.800 meter di atas permukaan laut, wisatawan dapat menikmati panorama indah perbukitan, Sungai Serayu, serta pemandangan pedesaan di bawah. Gardu Pandang Tieng Kejajar juga menawarkan pemandangan lautan awan yang memukau, menjadikannya spot favorit untuk berburu foto.

Tak hanya itu, pengunjung juga bisa melihat keagungan Gunung Merapi dan Gunung Merbabu sambil bersantai menikmati minuman hangat. Fasilitas yang tersedia cukup lengkap, mulai dari area parkir, toilet, tempat duduk, hingga warung makanan dan minuman, sehingga wisatawan dapat menikmati suasana dengan nyaman.

 

Standard Post with Image
Wisata Wonosobo

Festival Kampung Kasanah AirNav Wonosobo Menggabungkan Budaya dan Edukasi

Wonosobonews.com - Festival Kampung Kasanah AirNav Wonosobo yang digelar pada 28-29 September 2024 di Desa Gunturmadu, Wonosobo, berhasil memadukan pelestarian budaya lokal dengan edukasi keselamatan penerbangan. Acara ini diinisiasi oleh AirNav Indonesia sebagai bagian dari program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL). Beberapa kegiatan utama termasuk Festival Balon Udara, pentas seni, dan pameran UMKM.

Direktur TJSL Kementerian BUMN, Fahrudin Muhtamin, menyatakan bahwa Kampung Kasanah menjadi upaya nyata dalam menjaga keseimbangan antara tradisi lokal dan keselamatan penerbangan. Menurutnya, penting untuk menjaga budaya tanpa mengganggu aktivitas penerbangan.

Selain itu, festival ini juga berdampak positif pada pariwisata Wonosobo. Sri Fatonah dari Dinas Pariwisata menjelaskan bahwa acara ini meningkatkan daya tarik wisata sekaligus menggerakkan perekonomian lokal.

"Puncak acara Festival Balon Udara diikuti oleh 27 peserta yang menampilkan balon udara berwarna-warni dengan tema budaya lokal. Selain sebagai bentuk kreativitas, festival ini juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya keselamatan penerbangan, dengan panduan AirNav mengenai aturan pelepasan balon yang aman," kata Fatonah.

 

Standard Post with Image
Wisata Wonosobo

Pemkab Wonosobo Perkuat Jejaring untuk Kembangkan Wisata

Wonosobonews.com - Dalam upaya meningkatkan kapasitas jejaring mitra pariwisata, Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Jawa Tengah menggelar Focus Group Discussion (FGD) Forum Komunikasi Kelompok Sadar Wisata (FK POKDARWIS) ke XV di Desa Wisata Tlogomulyo, Kecamatan Kertek, Wonosobo, pada Sabtu, 28 September 2024. FGD bertema "Culture Heritage Tourism" ini dibuka dengan tarian lengger, melambangkan kearifan lokal Wonosobo dan memperkenalkan budaya yang menjadi daya tarik bagi peserta.

Acara dihadiri oleh Plt. Bupati Wonosobo, Muhammad Albar, serta Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Agus Wibowo, S.Sos, dan diikuti oleh perwakilan peserta dari kemitraan pariwisata melalui Pokdarwis se-Jawa Tengah. "Menjadi tuan rumah, Wonosobo memang luar biasa dari segi budaya hingga alam yang mampu memikat para wisatawan," tutur Gus Albar menyambut para peserta.

Gus Albar menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Wonosobo tengah melaksanakan program penataan dan penguatan Kawasan 5 Dieng Baru, meliputi Kawasan Telaga Menjer, Kalianget, Koridor Candiyasan-Keseneng, Waduk Wadaslintang, dan Gununglanang Mergolangu Kalibawang. Selain itu, pemerintah juga membekali masyarakat pariwisata melalui pelatihan untuk mendukung pembangunan kepariwisataan.

"Kami terus bergerak bersama mitra pariwisata melalui fasilitasi dari dinas pariwisata. RPJMD Wonosobo mengamanatkan pertanian dan pariwisata sebagai prioritas. Hal ini menjadi semangat pemerintah dan pelaku wisata dalam pengembangan pariwisata," jelas Gus Albar.

Kegiatan ini diharapkan menjadi komitmen dalam membangun sektor pariwisata di Jawa Tengah, khususnya Wonosobo. "Tentu kita ingin mengembangkan wisata di daerah masing-masing, gali potensi semaksimal mungkin tentunya dengan kekayaan beragam yang menyesuaikan pada kondisi daerah masing-masing dan jadikan jejaring ini sebagai semangat kita dalam terus mengabdi, menjaga serta merawat potensi yang nantinya juga mampu mendorong roda perekonomian di daerah masing-masing agar semakin terlihat, berkembang dan sejahtera," imbuhnya.

Ketua Umum FK Pokdarwis Jawa Tengah, Yani Stiadiningrat, mengajak seluruh mitra untuk mengandalkan potensi wisata desa, termasuk budaya, religi, buatan, alam, hingga musik. "Wisata di Wonosobo ini kalau dikolaborasikan kedepan pariwisata jateng akan lebih banyak pilihan dalam berwisata sehingga jateng makin unggul di dunia kepariwisataan, ini lah gunanya kita menemukan potensi unggulan yang dapat dikembangkan," ucap Yani.

Menurutnya, FK Pokdarwis menjadi media komunikasi untuk bertukar informasi dan mengembangkan potensi wisata di setiap desa. "FK ini juga berperan sebagai pendamping bagi FK di tingkat kabupaten yang sedang berkembang, sehingga kami dapat saling berbagi masukan dan membantu pemasaran potensi desa wisata yang ada di Jawa Tengah," pungkasnya.

Standard Post with Image
Wisata Wonosobo

Desa Timbang, Sentra Pertanian dan Pelestari Budaya di Lereng Wonosobo

Wonosobonews.com - Desa Timbang, yang terletak di Kecamatan Leksono, Kabupaten Wonosobo, menawarkan keindahan alam yang menakjubkan di ketinggian 800 meter di atas permukaan laut. Dengan luas wilayah 2,97 km², desa ini dikenal sebagai pusat aktivitas pertanian berkat tanahnya yang subur dan iklim yang mendukung.

Mayoritas penduduk di Desa Timbang bekerja sebagai petani, memanfaatkan pepohonan yang rimbun untuk bertani. Keberadaan perkebunan yang melimpah membuat desa ini tampak asri, dan pertanian menjadi pilar utama perekonomian lokal. Salah satu produk unggulan desa ini adalah rebung, yang menjadikannya produsen rebung terbesar di Wonosobo. Desa Timbang juga menjadi pemasok utama rebung ke berbagai kota besar, memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian daerah.

Di sektor pendidikan, Desa Timbang memiliki sejumlah lembaga pendidikan penting, seperti SD Timbang, TK, dan PAUD. Lembaga-lembaga ini berperan penting dalam mencerdaskan generasi muda, mendukung pengembangan sumber daya manusia di desa agar lebih maju dan terdidik.

Masyarakat Desa Timbang tidak hanya unggul di bidang pertanian, tetapi juga sangat menjaga dan melestarikan budaya lokal. Kesenian tradisional seperti lengger dan kuda lumping sering kali dipentaskan oleh Sanggar Taruna Budaya Timbang. Pertunjukan seni ini tidak hanya menarik perhatian masyarakat setempat, tetapi juga menjadi daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung.

Dengan segala potensi yang dimiliki, Desa Timbang berfokus tidak hanya pada sektor pertanian, tetapi juga pada pengembangan dan pelestarian budaya. Sinergi antara keduanya menciptakan keseimbangan yang mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Desa ini terus berkembang, menjadi contoh positif bagi desa-desa di sekitarnya dalam hal kontribusi terhadap perekonomian dan pelestarian kebudayaan daerah.

 

Standard Post with Image
Wisata Wonosobo

Mas Mbak Wonosobo Promosikan Budaya Lokal melalui Kunjungan ke Pengrajin Tenun Dombos

Wonosobonews.com - Mas Mbak Wonosobo kembali menunjukkan peran aktifnya dalam memperkenalkan budaya lokal dengan mendampingi wisatawan asing selama kunjungan ke pengrajin tenun Domba Wonosobo, yang dikenal sebagai Dombos. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Mas Mbak Wonosobo Explore Pengrajin Tenun Dombos, yang bertujuan untuk memperkenalkan kekayaan tradisi dan ekonomi kreatif di Kabupaten Wonosobo, khususnya di wilayah Dataran Tinggi Dieng, kepada dunia.

Berdasarkan unggahan di Instagram resmi Mas Mbak Wonosobo, para wisatawan diajak untuk menyaksikan langsung proses pembuatan kain tenun yang terbuat dari bulu Domba Wonosobo. Domba ini merupakan hasil persilangan antara domba Texel dengan domba lokal, seperti domba ekor tipis dan domba ekor gemuk, yang memberikan kekuatan dan tekstur khas pada kain tenunan.

Proses pembuatan kain tenun Dombos dilakukan dengan sangat teliti oleh para pengrajin, sehingga setiap helai kain memiliki nilai seni tinggi dan keunikan tersendiri. Melalui kegiatan ini, wisatawan asing tidak hanya lebih memahami budaya lokal, tetapi juga turut mendukung sektor ekonomi kreatif Wonosobo.

Sebagai duta wisata, Mas Mbak Wonosobo berperan penting dalam memperkenalkan tradisi kerajinan tenun kepada dunia, serta menjalin komunikasi yang lebih dekat dengan wisatawan asing. Mereka bangga bisa mendampingi wisatawan dan mempromosikan keindahan serta nilai dari tenun Domba Wonosobo.

Melalui program ini, diharapkan semakin banyak orang yang mengenal keunikan tenun Dombos dan tertarik untuk mengeksplorasi potensi ekonomi kreatif yang ada di Wonosobo. “Mari bersama-sama melestarikan dan mempromosikan kekayaan budaya lokal!,” ajak Mas Mbak Wonosobo dengan semangat.