Wonosobonews.com - Kepengurusan baru Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Wonosobo resmi dilantik pada Kamis, 10 Oktober 2024, di Pendopo Bupati Wonosobo. Pelantikan ini dihadiri jajaran pejabat daerah serta pengurus KONI dari berbagai kabupaten, menandai komitmen baru untuk meningkatkan prestasi olahraga di wilayah tersebut.
Ketua Umum KONI Wonosobo yang baru dilantik, Drs. H. Khosin, menegaskan pentingnya kerja sama lintas sektor demi memajukan olahraga. "Kita merangkul semua komponen Wonosobo, mulai dari akademisi, profesional, swasta, bahkan ada dari dewan dan eksekutif. Semua kita ramu agar ke depan kita berharap kolaborasi ini melahirkan kebijakan-kebijakan yang berbeda dan baru, sehingga pembinaan atlet dan KONI bisa terarah dan berhasil," ujar H. Khosin.
Sebanyak 34 orang dilantik sebagai pengurus, berasal dari berbagai latar belakang, diharapkan mampu membawa inovasi dalam pengelolaan olahraga Wonosobo. Menurut H. Khosin, periode pertama kepemimpinannya fokus pada penataan organisasi, sementara periode kedua akan lebih menitikberatkan pada pembinaan prestasi atlet. “Kita akan betul-betul menyeleksi atlet yang potensial. Saat ini kita sudah mulai mempersiapkan untuk pra-Porprov tahun depan,” tambahnya.
H. Khosin juga menyoroti perlunya peningkatan sarana olahraga. "Untuk cabang olahraga renang dan taekwondo, kita sudah memenuhi standar. Tapi cabang-cabang lain masih perlu perhatian. Target peningkatan sarpras (sarana prasarana) tahun ini, kita akan mendorong lebih masif lagi,” tegasnya. Stadion dan Gedung Olahraga (GOR) diharapkan segera bisa dimanfaatkan dengan sistem giliran untuk berbagai cabang olahraga.
KONI Wonosobo juga telah memulai program kontrak bagi atlet berpotensi, meski masih terkendala anggaran terbatas. “Dari tahun kemarin sebenarnya atlet-atlet dan pelatih sudah kita kontrak dan per bulan kita fasilitasi anggaran. Tapi karena anggaran kita sangat kecil, tahun ini hanya 700 juta untuk operasional KONI dan 38 cabang olahraga, itu masih jauh dari kebutuhan,” keluh H. Khosin. Untuk menghadapi pra-Porprov, KONI berencana mengajukan kenaikan anggaran hingga Rp 8,2 miliar guna mendukung kebutuhan sarana, pembinaan, dan kesejahteraan atlet.
Kolaborasi dengan pengusaha lokal dan anggota dewan menjadi salah satu strategi KONI untuk mengatasi tantangan finansial ini.